Spiderman
 

1.Konsep Dasar
1.1 Pengertian
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah
merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan
dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan
elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan
intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan
dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan
elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan
berpengaruh pada yang lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di
seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar
sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan
interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di
dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,
sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
1.2 Proportion Of Body Fluid
Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan
tergantung beberapa hal antara lain :
a.Umur
b.Kondisi lemak tubuh
c.Sex
Perhatikan Uraian berikut ini :
No. Umur Prosentase
1. Bayi (baru lahir) 75 %
2. Dewasa :
a.Pria (20-40 tahun) 60 %
b.Wanita (20-40 tahun) 50 %
3. Usia Lanjut 45-50 %
Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya
berada di dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20
% dari berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 %
cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.
1.3 Elektrolit Utama Tubuh Manusia
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.
Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak
bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan
asam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),
kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat
(HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan
bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian
berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan
negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.
Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun pada
plasma terinci dalam tabel di bawah ini :
No. Elektrolit Ekstraseluler Intraseluler
Plasma Interstitial
1. Kation :
• Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq
• Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq
• Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0
• Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq
2. Anion :
• Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq
• Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq
• Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq
• Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq
• Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq
a. Kation :
• Sodium (Na+) :
- Kation berlebih di ruang ekstraseluler
- Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler
- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus
- Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrigen pada
ion sodium
di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan
- Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.
• Potassium (K+) :
- Kation berlebih di ruang intraseluler
- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel
- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves

konsentrasi dan atau muatan listrik disebut transportasi aktif. Transportasi aktif
berbeda dengan transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk
adenosin trifosfat (ATP). Salah satu contonya adalah transportasi pompa kalium
dan natrium.
Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasma
dan bagian cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama pada
kedua bagian itu. Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur oleh tekanan
hidrostatik yang dihasilkan oleh darah kapiler, terutama akibat oleh pemompaan
oleh jantung dan tekanan osmotik koloid yang terutama disebabkan oleh
albumin serum. Proses perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisial
disebut ultrafilterisasi. Contoh lain proses filterisasi adalah pada glomerolus
ginjal.
Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yang
terus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil, suatu keadaan
yang disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.
1.5 Regulating Body Fluid Volumes
Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia
dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman. Dalam
kondisi normal intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi.
Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh. Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan
kehilanagn caiaran antara lain melalui proses penguapan ekspirasi, penguapan
kulit, ginjal (urine), ekresi pada proses metabolisme.
a. Intake Cairan :
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-lira
1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari
sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan
oksidasi selama proses metabolisme.Berikut adalah kebutuhan intake cairan
yang diperlukan berdasarkan umur dan berat badan, perhatikan tabel di bawah
ini :
No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam).
1. 3 hari 3,0 250-300
2 1 tahun 9,5 1150-1300
3. 2 tahun 11,8 1350-1500
4. 6 tahun 20,0 1800-2000
5. 10 tahun 28,7 2000-2500
6. 14 tahun 45,0 2200-2700
7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700
Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus
dikendalikan berada di otak Sedangakan rangsangan haus berasal dari kondisi
dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan
tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah.
Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walupun
kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum
sebelum proses absorbsi oleh tractus gastrointestinal.
b.Output Cairan :
Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
a.Urine :
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius
merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal
output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam.
Pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine
bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka
produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan
keseimbangan dalam tubuh.
b.IWL (Insesible Water Loss) :
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi.
Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah
berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh
meningkat maka IWL dapat meningkat.
c.Keringat :
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini
berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui
sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada
kulit.
d.Feces :
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diatur
melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
1.6 Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
antara lain :
a.Umur :
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant
dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan
dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan
cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.
b.Iklim :
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya
rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui
keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat
kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
c.Diet :
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake
nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga
akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya
sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan
menyebabkan edema.
d.Stress :
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan
glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air
sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
e.Kondisi Sakit :
Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh Misalnya :
- Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan intake
cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.
f.Tindakan Medis :
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.
g.Pengobatan :
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada
kondisi cairan dan elektrolit tubuh.
h.Pembedahan :
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan
darah selama pembedahan.
1.7 Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Tiga kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tibuh adalah :
• Volume
• Osmolalitas
• Komposisi
Ketidakseimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF)dan menyangkut kehilangan atau bertambahnya natrium dan air dalam jumlahyang relatif sama, sehingga berakibat pada kekurangan atau kelebihan volumeekstraseluler (ECF).
Ketidakseimbangan osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler (ICF)
dan menyangkut bertambahnya atau kehilangan natrium dan air dalam jumlah
yang relatif tidak seimbang. Gangguan osmotik umumnya berkaitan dengan
hiponatremia dan hipernatremia sehingga nilai natrium serum penting untuk
mengenali keadaan ini.
Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah tanpadisertai perubahan yang jelas dari jumlah total dari partikel-partikel yang aktifsecara osmotik sehingga mengakibatkan perubahan komposisional.
a. Ketidakseimbangan Volume
• kurangan Volume Cairan Ekstraseluler (ECF)
Kekurangan volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangan
cairan tubuh isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah
yang relatif sama. Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan dehidrasi
yang seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air murni yang relatif
mengakibatkan hipernatremia.
- airan Isotonis adalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama dengan
cairan
tubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %, Larutan Ringer Lactate (RL).
- Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannya
melebihi cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 % dalam NaCl normal,
Dextrose
5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%.
- Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannya
kurang
dari cairan tubuh, contohnya : larutan Glukosa 2,5 %., NaCl.0,45 %, NaCl 0,33 %.

Kelebihan Volume ECF :
Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanya
tertahan dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan terkumpulnya cairan
isotonik yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindah
ke kompartement cairan interstitial sehingga mnyebabkan edema. Edema adalah
penunpukan cairan interstisial yang berlebihan. Edema dapat terlokalisir atau
generalisata.
b.Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisional
Ketidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam cairan-
cairan tubuh. Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang aktif secara
osmotik dalam ECF maka kebanyakan kasus hipoosmolalitas (overhidrasi)
adalah hiponatremia yaitu rendahnya kadar natrium di dalam plasma dan
hipernatremia yaitu tingginya kadar natrium di dalam plasma. Pahami juga
perubahan komposisional di bawah ini :
• Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5
mEq/L.
• Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau sama
dengan
5,5 mEq/L.
• Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali, dan
ditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal.
2. Proses Keperawatan
2.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan gangguan atau resiko
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi :
• Kaji riwayat kesehatan dan kepearawatan untuk identifikasi penyebab
gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
• Kaji manifestasi klinik melalui :
- Timbang berat badan klien setiap hari
- Monitor vital sign
- Kaji intake output
• Lakukan pemeriksaan fisik meliputi :
- Kaji turgor kulit, hydration, temperatur tubuh dan neuromuskuler irritability.
- Auskultasi bunyi /suara nafas
- Kaji prilaku, tingkat energi, dan tingkat kesadaran
• Review nilai pemeriksaan laboratorium : Berat jenis urine, PH serum, Analisa
Gas
Darah, Elektrolit serum, Hematokrit, BUN, Kreatinin Urine.
2.2 Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko atau
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ansietas, gangguan mekanisme
pernafasan, abnormalitas nilai darah arteri
• Penurunan kardiak output berhubungan dengan dysritmia kardio,
ketidakseimbangan
elektrolit
• Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan diare, kehilangan cairan lambung, diaphoresis, polyuria.
• Gangguan keseimbangan cairan tubuh : berlebih bwerhubungan dengan anuria,
penurunan kardiak output, gangguan proses keseimbangan, Penumpukan cairan
di
ekstraseluler.
• Kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan kekurangan volume
cairan
• Gangguan integritas kulit berhubungan dengan dehidrasi dan atau edema
• Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan edema
2.3 Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
a. Atur intake cairan dan elektrolit
b. Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter
dengan
memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi dari tindakan
c. Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti :deuretik, kayexalate.
d. Provide care seperti : perawatan kulit, safe environment.
2.4 Evaluasi/Kreteria hasil :
Kreteria hasil meliputi :
• Intake dan output dalam batas keseimbangan
• Elektrolit serum dalam batas normal
• Vital sign dalam batas normal.


# Rujukan :
Barbara Kozier, Fundamental Of Nursing Concept, Process and Practice, Fifth
Edition, Addison Wsley Nursing, California, 1995
Dolores F. Saxton, Comprehensive Review Of Nursing For NCLEK-RN, Sixteenth
Edition, Mosby, St. louis, Missouri, 1999.
Sylvia Anderson Price, Alih : Peter Anugerah, Pathofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit, Edisi kedua, EGC, Jakarta, 1995.

Diposting oleh Wahyu Bachtiar Rifai
Sabtu, 01 Januari 2011 di 03.59 | 0 komentar  
Analgesik
adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita.

Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan adanya potensi kerusakan jaringan atau kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut.
Sedangkan antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan demam (suhu tubuh yang tinggi). Pada umumnya (sekitar 90%) analgesik mempunyai efek antipiretik.


Gejala Nyeri dapat digambarkan sebagai rasa benda tajam yang menusuk, pusing, panas seperti rasa terbakar, menyengat, pedih, nyeri yang merambat, rasa nyeri yang hilang – timbul dan berbeda tempat nyeri.
Apa yang menyebab kan nyeri ?
Nyeri terjadi jika organ tubuh, otot, atau kulit terluka oleh benturan, penyakit, keram, atau bengkak. Rangsangan penimbul nyeri umumnya punya kemampuan menyebabkan sel-sel melepaskan enzim proteolitik (pengurai protein) dan polipeptida yang merangsang ujung saraf yang kemudian menimbulkan impuls nyeri. Senyawa kimia dalam tubuh yang disebut prostaglandin beraksi membuat ujung saraf menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan nyeri oleh polipeptida ini.
Penanganan Nyeri
Obat-obat yang dapat mengurangi nyeri antara lain:
• • Golongan Para amino fenol à asetaminofen (Parasetamol ), fenasetin
• Golongan Pirazolon à dipiron (antalgin)
• • • 1 Derivat.As.Fenamat à As.Mefenamat, Meklofenamat
• 2 Derivat Asam Propionat à As.Tiaprofenat, Fenbufen, Flurbiprofen, Ibuprofen, Ketoprofen, Naproksen
• 3 Derivat As.Fenilasetat à Diklofenak, Fenklofenak
Derivat Asam Salisilat à Aspirin, Benorilat, Diflunisal, Salsalat
ANALGETIK ANTIPIRETIK NON NARKOTIK
Pengertian
• Analgesik: anti nyeri
• Antipiretik: anti demam
• Obat non narcotik analgetik antipiretik: obat yang dapat menghilangkan/ mengurangi rasa nyeri dan dapat menurunkan suhu tubuh dalam keadaan demam, tanpa mengganggu kesadaran

Cara Kerja
Analgesik:
• Central (Thalamus) → dengan jalan meningkatkan nilai ambang rasa nyeri
• Perifer: merubah interpretasi rasa nyeri
• Antipiretik: melalui termostat di hipotalamus → mempengaruhi pengeluaran panas dengan cara: vasodilatasi perifer dan meningkatkan pengeluaran keringat
• Anti inflamasi: menghambat sintesa prostaglandin
• Prostaglandin menimbulkan eritema, vasodilatasi dan peningkatan aliran darah lokal

Farmakodinamik
• Efek analgesik: efektif terhadap nyeri intensitas rendah sampai sedang (sakit kepala, mialgia, artralgia, nyeri yang berasal dari integumen, nyeri inflamasi)
• Efek antipiretik: menurunkan suhu saat demam, (fenil butason dan antirematik tidak dibenarkan sbg antipiretik)
• Efek anti inflamasi: untuk kelainan muskuloskeletal (artritis rematoid, osteoartritis, spondilitis ankilosa), hanya simptomatis

Efek samping
• Induksi tukak lambung, kadang disertai anemia skunder akibat perdarahan saluran cerna
• Gangguan fungsi trombosit → gangguan biosintesis tromboksan A2 (TXA2) → perpanjangan waktu perdarahan (efek ini dimanfaatkan untuk profilaksin trombo-emboli)
• Gagal ginjal pada penderita gangguan ginjal → gangguan homeostasis ginjal
• Reaksi alergi: rinitis vasomotor, edem angioneurotik, urtikaria luas, asma bronkial, hipotensi sampai syok

Klasifikasi non narkotik Analgesik Antipiretik
1. Salisilat
2. Asam organik
3. Para aminofenol
4. Firazolon
5. Quinolon
6. Non Addicting Opioid

Golongan Salisilat
• Merupakan derivat asam salisilat, berasal dari tumbuhan Willow Bark = Salix alba
• Efek farmakologi:
• Anti inflamasi → menghambat sintesa prostaglandin
• Analgesik → sentral dan perifer
• Antipiretik → termostat hipotalamus
• SSP →respirasi (dosis tinggi → depresi pernafasan → respirasi alkalosis → metabolik asidosis, behavior, nausea dan vomiting

Efek farmakologi:
• Endokrin → ACTH ↑, sintesa protrombin ↓, menghambat agregasi trombosit (blooding time ↑)
• Farmakokinetik:
• Reabsorbsi di lambung dan usus,
• Distribusi ke semua jaringan, dapat menembus plasenta
• Ekskresi melalui urine

Penggunaan Klinis:
• Sistemik: analgetik, antipiretik, anti inflamasi, anti gout
• Lokal: keratolitik, counter iritant
• Reaksi merugikan:
• Efek samping: iritasi lambung, alergi
• Toksisitas: salicylisme, hipertermis, gangguan behavior, respirasi alkalosis

Sediaan:
• Acetyl Salicylic Acid (aspirin, acetosal)
• Sodium salisilat
• Salicylamid
• Salicylic acid → sebagai topikal
• Metil salicylat → sebagai topikal

Golongan Asam Organik
• Dibanding aspirin, kurang efektif (sebagai antiinflamasi, analgesik), toksisitasnya lebih kecil
• Efek: analgesik, antipiretik, anti inflamasi, iritasi pada lambung, menghambat sintesa protrombin dan agregasi trombosit

Sediaan:
• Mefenamic acid (Ponstan), Indometacin (Indocin), Ibuprofen (Brufen), Meclofenamat (Meclomen), Fenbufen (Cybufen), Carprofen (Imadil), Diclofenac (Voltaren), Ketoprofen (Profenid)

Golongan Para Amino Fenol

Indikasi:
• Sebagai analgesik dan antipiretik
• Jangan digunakan dalam jangka waktu lama → nefropati analgesik
Sediaan;
• Tablet 500mg
• Sirup 120mg/5ml
Dosis:
• Dewasa: 300 – 1g per kali maksimum 4x
• Anak: 10 mg/kgBB/kali maksimum 4x

Perbedaan dengan salisilat:
• Kurang atau tidak iritasi terhadap gaster
• Tidak mempunyai sifat anti inflamasi
• Tidak mempunyai efek uricosuric
Reaksi merugikan:
• Alergi: eritem, urtikaria, demam, lesi mukosa
• Intoksikasi akut: dizzines, excitement, diorientasi, central lobuler necrosis hepar, renal tubuler necrosis, methaemogloninemia, anemia hemolitik

Reaksi merugikan:
• Intoksikasi kronis: hemolitic anemia, methaemoglobinemia, kelainan ginjal (interatitiel necrosis, papillary necrosis)
Sediaan:
• Fenasetin
• Asetaminofen (Parasetamol)

Golongan Pirazolon

Efek farmakologi:
• Analgesik →meningkatkan nilai ambang rasa nyeri
• Antipiretik → mempengaruhi termostat
• Anti inflamasi → efeknya lemah
• Kurang iritasi lambung → kecuali fenilbutazon
Reaksi merugikan:
• Agranulositosis, anemia aplastik, trombositopenia, hemolisis, udem, tremor, mual, muntah, perdarhan lambubg, anuria

Efek merugikan;
• Fenil butazon, Oksifenbutazon: edema (retensio urina), mulut kering, nausea, vomiting, perdarahan lambung, renal tubuler necrosis, liver necrosis, alergi (dermatitis exfoliative), agranulositosis
• Kontra indikasi: ulcus pepticum, hipertensi, (karena sifat retensi air dan natrium) dan alergi
• Fenilbutazon: digunakan untuk mengobati artritis rematoid
• Efek antiinflamasinya sama kuat dengan salisilat, serta punya efek uricosuric ringan
• payah jantungEfek retensi natrium dan klorida menyebabkan edema dan bertambahnya volume plasma
• Diabsorbsi cepat po → kadar maksimum 2 jam
• Indikasi: pirai akut, artritia rematoid, gangguan sendi (spondilitis ankilosa, osteoartritis)
Sediaan:
• Aminopirin (piramidon) dan Antipirin (fenazon) → tidak digunakan lagi (1977) karena toksik → nitrosamin (karsinogenik)
• Fenilbutazon (butazolidin) dan Oksifenbutazon → karena toksisitasnya (koma, trismus, kejang, syok, asidosis metabolik, depresi sumsum tulang, proteinuria, hematuria, oliguria, gagal ginjal, ikterus) digunakan jika obat lain yang lebih aman tidak ada
• Dipiron (antalgin/novalgin): Tablet 500 mg dan larutan suntik 500 mg/ml
• Dipiron: hanya digunakan sebagai analgesik antipiretik, antiinflamasinya lemah
• Keamanan diragunakan, sebaiknya digunakan secara suntikan
Efek samping dan intoksikasi:
• Agranulositosis, anemia aplastik dan trombositopenia (perhatikan penggunaan jangka panjang)
• Hemolisis, udem, tremor, mual, muntah, perdarahan lambung dan anuria

AINS lainnya
• Asam mefenamat dan Meklofenamat → digunakan sebagai analgesik, sebagai anti inflamasi kurang efektif dibanding aspirin, tidak dianjurkan untuk anak, wanita hamil dan pemakaian >7 hari
• Terikat sangat kuat pada protein plasma → perhatikan interaksi dengan antikoagulan
• Efek samping: dispepsia, iritasi lambung, diare, alergi(eritem kulit, bronkospasme), anemia hemolitik
• Dosis: 2-3kali 250-500mg
• Diklofenak: absorbsi cepat dan lengkap
• Efek samping: mual, gastritis, eritema kulit, sakit kepala
• Tidak disarankan pada waktu wanita hamil
• Dosis dewasa; 100 – 150 mg sehari terbagi 2-3 dosis
• Ibuprofen → bersifat analgesik, antiinflamasinya tidak kuat, tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui
• Absorbsi melalui lambung, kadar maksimum 1-2 jam
• Efek samping: saluran cerna (lebih ringan dibanding aspirin), eritema kulit, sakit kepala, trombositopenia
• Dosis: 4 x 400mg
• Piroksikam: indikasi untuk antiinflamasi sendi (artritis reumatoid, osteoartritis, spondilitis ankilosa),
• Efek samping: iritasi lambung, pusing, tinitus, nyeri kepala, eritema kulit,
• Tidak dianjurkan pada wanita hamil, ulcus peptikum dan terapi antikoagulan
• Dosis: 10 – 20 mg per hari

Obat Pirai

Ada 2 macam:
1. Obat yang menghentikan proses inflamasi akut: kolkisin, fenilbutason, oksifenbutason, indometasin
2. Obat yang mempengaruhi kadar asam urat: probenesid, alopurinol dan sulfinpirazon

Kolkisin
• Merupakan alkaloid dari bunga leli (Colchicum autumnale)
• Sifat anti inflamasi-nya spesifik untuk pirai tidak secara umum
• Tidak meningkatkan: ekskresi, sintesis atau kadar asam urat dalam darah
• Indikasi: pirai
• Dosis: 0,5 – 0,6 mg tiap jam sampai gejala akut reda atau gangguan saluran cerna timbul

Alopurinol
• Menurunkan kadar asam urat
• Obat ini bekerja menghambat xantin oksidase, enzim yang mengubah hipoxantin → xantin → asam urat
• Efek samping: reaksi kulit (kemerahan), alergi (demam, menggigil, leukopenia, leukositosis, eosinofilia, artralgia, pruritus)
• Dosis: 200 – 400 mg sehari
NSAID



Definisi: NSAID (obat anti-inflammatory drugs) adalah kelas besar obat yang dipakai untuk mengobati radang sendi.Salah satu NSAID biasanya termasuk dalam rejimen pengobatan pasien arthritis. NSAID membantu arthritis sakit memerangi oleh campur dengan proses inflamasi.
A. Apa NSAID?
NSAID adalah obat yang mengurangi rasa sakit, demam, dan peradangan.Sebuah harian dosis kecil, satu umum NSAID-aspirin-bahkan dapat membantu mencegah serangan jantung pada beberapa orang.
Selain aspirin dan ibuprofen, lain NSAIDs over-the-counter umum termasuk naproxen dan ketoprofen.Acetaminophen bukanlah suatu NSAID.Beberapa NSAID memerlukan resep dokter.
NSAID menawarkan banyak manfaat.Namun, orang yang secara teratur mengambil-obat ini seperti yang dengan kondisi kronis seperti arthritis-adalah lima kali lebih mungkin mengembangkan tukak lambung daripada orang yang tidak membawa mereka. 2 Bahkan pengguna sesekali NSAID-usia apapun-bisa mengembangkan lambung ulkus. But the risk of developing an NSAID induced peptic ulcer increases with Namun risiko mengembangkan bisul perut meningkat diinduksi OAINS dengan
• dosis dan frekuensi NSAID
• penggunaan beberapa NSAID
• lamanya waktu mengambil NSAID
• usia lebih mungkin terjadi pada orang usia 60 tahun atau lebih
• lebih umum pada wanita dibanding pria
• sejarah tukak lambung
• merokok
• penggunaan alkohol
• penggunaan kortikosteroid, seperti prednison

Huang JQ, S Sridhar, Hunt RH. Peran Helicobacter pylori infeksi dan obat-steroid anti peradangan non penyakit ulkus peptikum:. Metaanalisis sebuah Lancet. 2002;359:14–22. 2002; 359:14-22

Fakta dari NSAID
Ada 3 jenis NSAID:
• SalicylatesaspirinSalisilat (baik, asetat seperti aspirin dan nonacetylated)
• NSAID Tradisional
• COX-2 Selective Inhibitor
NSAID bekerja dengan menghalangi aktivitas enzim siklooksigenase, juga dikenal sebagai COX.Penelitian telah menunjukkan bahwa ada dua bentuk, yang dikenal sebagai COX-1 dan COX-2. NSAID mempengaruhi kedua bentuk. COX-1 terlibat dalam menjaga jaringan sehat.
COX-2 Selective InhibitorsCOX-2 terlibat dalam jalur peradangan. COX-2 Inhibitor selektif menjadi subset dari NSAID lahir dari penelitian ini.
NSAID tradisional termasuk:
• Ansaid (Flurbiprofen)
• Arthrotec (Diklofenak / Misoprostol)
• Cataflam (Kalium Diklofenak)
• Clinoril (Sulindac)
• Daypro (Oxaprozin)
• Dolobid (Diflunisal)
• Feldene (piroksikam)
• Ibuprofen (Motrin, Advil)
• Indocin (Indometasin)
• Ketoprofen (Orudis)
• Lodine (Etodolac)
COX-2 Inhibitor meliputi:
• Celebrex (celecoxib)
• Vioxx (rofecoxib) (tidak lagi di pasar)
• Bextra (Valdecoxib) (tidak lagi di pasar)

B. Apakah NSAID Digunakan Untuk?
NSAID dapat digunakan untuk beberapa kondisi. Sementara beberapa obat OTC, yang lain hanya dapat diakses dengan resep. Biasanya, NSAIDs digunakan untuk mengobati gejala dan kondisi sebagai berikut:
• Nyeri dan ketidaknyamanan - untuk ketegangan otot misalnya / keseleo, sakit kepala , migrain , dan dismenore (nyeri kram saat menstruasi).
• Demam - NSAID efektif untuk mengurangi suhu tubuh.
• Peradangan - NSAID sering digunakan untuk pengobatan peradangan, yang mungkin terjadi pada rheumatoid arthritis .
• Beberapa kondisi lain - kadang-kadang NSAID direkomendasikan untuk pengobatan menorrhagia (periode menstruasi berat).
C. NSAID dapat diambil:
• Oral (melalui mulut) - tersedia dalam tablet, kapsul atau bentuk cair.
• Intravena - melalui suntikan
• Dubur - sebagai supositoria melalui dubur
• Mereka juga tersedia sebagai mata-tetes
• Topikal NSAID juga ada, yang diterapkan secara langsung pada kulit dalam bentuk krim atau gel.
D. Bagaimana cara kerja NSAID?
Awalnya, ilmuwan yang pertama kali dikembangkan NSAID tidak yakin bagaimana mereka bekerja. Namun, penelitian berikutnya telah memberikan komunitas ilmiah yang jauh lebih memahami dari mereka.

Enzim - ini berbasis molekul protein yang baik memicu atau mempercepat reaksi kimia tertentu di dalam tubuh, dan mengkonversi substrat (set tertentu reaktan) menjadi produk tertentu. Sebagai contoh, enzim pencernaan membantu sistem pencernaan putus partikel makanan besar menjadi lebih kecil sehingga tubuh dapat menyerap mereka. Tanpa enzim kehidupan seperti yang kita tahu tidak akan ada.

NSAID mengganggu cyclo-oxyganase (COX), jenis enzim. Berbagai jenis enzim COX ada di berbagai bagian tubuh manusia - mereka mengendalikan produksi prostaglandin, yang memiliki fungsi yang berbeda. COX-1 enzim yang ada di perut dan mengontrol produksi prostaglandin yang melindungi lambung dari asam. COX-2 enzim yang ada di sel darah putih, yang mengendalikan prostaglandin terlibat dalam rasa sakit dan peradangan.

Prostaglandin - ini seperti zat hormon yang berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh, salah satu yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan. NSAID mencegah enzim COX dari melepaskan bahan kimia prostaglandin yang bertanggung jawab untuk peradangan dan nyeri. Namun, prostaglandin memiliki fungsi penting lainnya, seperti melindungi perut dari gangguan pencernaan dan ulkus, sehingga NSAID dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan.

COX-2 inhibitor - ini adalah NSAID yang lebih baru. Sedangkan COX-1 enzim melindungi perut, COX-2 enzim menyebabkan peradangan dan nyeri pada tubuh. Sampai COX-2 inhibitor tiba, NSAID menghambat baik-COX 1 dan COX-2 enzim - sambil membantu dengan rasa sakit dan peradangan; mereka juga akan membuat lambung lebih rentan terhadap kerusakan.

inhibitor spesifik COX-2 - obat NSAID diciptakan yang menghambat enzim COX-2, tapi bukan COX-1 yang tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa sakit dan radang tanpa menyebabkan efek samping untuk perut. Namun, COX-2 inhibitor, sementara tidak merusak perut, lakukan menimbulkan efek samping yang lebih untuk jantung dibandingkan dengan NSAID lama. Jadi spesifik Cox-2 inhibitor OAINS obat yang cocok untuk pasien yang lebih mungkin untuk mengembangkan usus dan / atau masalah perut, tetapi tidak cocok bagi mereka yang masalah sirkulasi atau jantung.
E. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
Beberapa pasien mungkin lebih berisiko terkena efek samping setelah menggunakan NSAID daripada yang lain. Bahkan, ada efek samping yang mungkin terjadi bagi siapa saja yang membawa mereka.

Perut dan usus efek samping (efek samping gastrointestinal) - NSAID dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit maag atau gangguan pencernaan. Kelompok berikut orang mungkin lebih berisiko terkena masalah gastrointestinal saat mengambil NSAID:
• Lansia individu (berusia di atas 65 tahun)
• Perokok berat
• Pasien yang mengkonsumsi obat lain pada saat yang sama
• Pasien yang memiliki sejarah masalah pencernaan
• Pasien yang mengambil NSAID dalam dosis tinggi
• Pasien yang mengambil NSAID jangka panjang
• Pasien dengan beberapa kondisi lain, seperti hipertensi , penyakit jantung, atau diabetes
Kardiovaskuler dan efek samping ginjal - dalam beberapa kasus, NSAIDs dapat meningkatkan risiko masalah untuk, jantung atau pembuluh darah ginjal. Kelompok berikut orang memiliki risiko yang lebih tinggi dari jenis efek samping saat mengambil NSAID:
• Lansia pasien (berusia di atas 65 tahun)
• Pasien dengan hipertensi ( tekanan darah tinggi )
• Orang dengan hati yang rusak / rusak atau ginjal
• Orang dengan ginjal atau gagal jantung
Kehamilan - wanita yang sedang hamil, dan perencanaan mereka yang hamil harus menghindari NSAID. Ada resiko kesehatan baik bagi sang ibu dan bayi. Selama trimester pertama dan kedua kehamilan, mengambil NSAIDs menimbulkan risiko yang sangat kecil untuk kesehatan bayi, selama trimester ketiga ada risiko bayi dapat mengembangkan hipertensi paru (arteri di paru-paru menjadi menyempit, menyebabkan hipertensi dan beberapa masalah lain) .

Kesuburan - beberapa orang mungkin menemukan lebih sulit untuk hamil ketika mengambil NSAID. Para ahli menyarankan orang tersebut untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit lain, seperti acetimophen (Tylenol, parasetamol) jika mereka mencoba untuk punya bayi.

Melahirkan - seorang ibu yang mengambil NSAID sesaat sebelum melahirkan mungkin menemukan proses persalinan membutuhkan waktu lebih lama.

Menyusui - ibu menyusui harus menghindari NSAID saat menyusui, meskipun resiko anak sangat kecil, kata National Health Service (NHS), Inggris. NHS menambahkan bahwa jika OAINS adalah diresepkan untuk ibu menyusui, biasanya dosis yang sangat rendah.

Asma - ada gejala risiko dapat memburuk jika asma pasien. Disarankan bahwa pasien asma mencoba untuk menghindari mereka. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin resep NSAID untuk pasien asma jika mereka dianggap menguntungkan; dalam kasus seperti itu akan kursus singkat obat.

Pasca-operasi perdarahan - ada risiko perdarahan yang berlebihan setelah operasi atau cedera traumatis jika pasien membutuhkan NSAID.

NSAID jangka panjang - pasien pada terapi NSAID jangka-panjang harus dimonitor dengan hati-hati.

F. Apakah efek samping NSAID yang mungkin?
Sebagian besar pasien mengambil NSAID dan tidak mengalami efek samping. NSAID sangat efektif untuk berbagai kondisi. Pasien dan profesional perawatan kesehatan harus tidak lupa, bagaimanapun, bahwa obat yang paling membawa risiko beberapa efek samping. Meskipun jarang, NSAID efek samping yang mungkin serius.

Yang paling umum efek samping NSAID termasuk:

Jangka panjang gunakan -
• Dispepsia - juga dikenal sebagai gangguan pencernaan atau sakit perut, sebuah istilah yang menggambarkan rasa tidak nyaman atau sakit di perut bagian atas. Ini bukan suatu penyakit. Dispepsia adalah kumpulan gejala yang sering meliputi kembung, mual dan bersendawa.
• Borok Perut - ini pada akhirnya dapat mengakibatkan komplikasi berikut:
Sebuah lubang di dinding lambung atau usus (perforasi gastrointestinal)

Anemia - ketika jumlah sel darah merah atau hemoglobin konsentrasi rendah seseorang dikatakan mengalami anemia. Hemoglobin adalah suatu protein (metalloprotein) di dalam sel darah merah yang mengandung zat besi dan oksigen transportasi.

Perdarahan gastrointestinal Efek samping yang kurang umum berikut ini juga mungkin, dan cenderung hanya mempengaruhi pasien dengan kondisi jantung yang sudah ada:
• Serangan jantung - jika otot jantung tidak memiliki cukup darah dan akibatnya oksigen mati dan serangan jantung terjadi.
• Gagal jantung - suatu kondisi serius di mana jantung tidak memompa darah ke seluruh tubuh efisien. sisi kiri pasien, samping kanan, atau bahkan kedua sisi tubuh dapat terpengaruh.
• Hipertensi - atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara kronis.
Hati dan ginjal - dalam kasus yang sangat jarang, dan hanya pada pasien dengan kondisi hati atau ginjal yang ada, obat dapat mempengaruhi hati atau ginjal.







Referensi
1. Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC
2. Ganiswarna, 1995, Farmakologi dan Terapi, Jakarta, FKUI
3. Kee, Hayes, 1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, Jakarta, EGC
4. Katzung, Bertram G. 1997. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 6. Jakarta :EGC
5. Neal,Michael J.2006.At a Glance Farmakologi Medis edisi ke lima.Erlangga: Jakarta
6. Shryock, Harold. 1997.Penuntun Perawatan dan Pengobatan Modern.Indonesia Publishing House: Bandung
Diposting oleh Wahyu Bachtiar Rifai
Minggu, 26 Desember 2010 di 08.08 | 0 komentar  
NSAID



Definisi: NSAID (obat anti-inflammatory drugs) adalah kelas besar obat yang dipakai untuk mengobati radang sendi.Salah satu NSAID biasanya termasuk dalam rejimen pengobatan pasien arthritis. NSAID membantu arthritis sakit memerangi oleh campur dengan proses inflamasi.
A. Apa NSAID?
NSAID adalah obat yang mengurangi rasa sakit, demam, dan peradangan.Sebuah harian dosis kecil, satu umum NSAID-aspirin-bahkan dapat membantu mencegah serangan jantung pada beberapa orang.
Selain aspirin dan ibuprofen, lain NSAIDs over-the-counter umum termasuk naproxen dan ketoprofen.Acetaminophen bukanlah suatu NSAID.Beberapa NSAID memerlukan resep dokter.
NSAID menawarkan banyak manfaat.Namun, orang yang secara teratur mengambil-obat ini seperti yang dengan kondisi kronis seperti arthritis-adalah lima kali lebih mungkin mengembangkan tukak lambung daripada orang yang tidak membawa mereka. 2 Bahkan pengguna sesekali NSAID-usia apapun-bisa mengembangkan lambung ulkus. But the risk of developing an NSAID induced peptic ulcer increases with Namun risiko mengembangkan bisul perut meningkat diinduksi OAINS dengan
• dosis dan frekuensi NSAID
• penggunaan beberapa NSAID
• lamanya waktu mengambil NSAID
• usia lebih mungkin terjadi pada orang usia 60 tahun atau lebih
• lebih umum pada wanita dibanding pria
• sejarah tukak lambung
• merokok
• penggunaan alkohol
• penggunaan kortikosteroid, seperti prednison

Huang JQ, S Sridhar, Hunt RH. Peran Helicobacter pylori infeksi dan obat-steroid anti peradangan non penyakit ulkus peptikum:. Metaanalisis sebuah Lancet. 2002;359:14–22. 2002; 359:14-22

Fakta dari NSAID
Ada 3 jenis NSAID:
• SalicylatesaspirinSalisilat (baik, asetat seperti aspirin dan nonacetylated)
• NSAID Tradisional
• COX-2 Selective Inhibitor
NSAID bekerja dengan menghalangi aktivitas enzim siklooksigenase, juga dikenal sebagai COX.Penelitian telah menunjukkan bahwa ada dua bentuk, yang dikenal sebagai COX-1 dan COX-2. NSAID mempengaruhi kedua bentuk. COX-1 terlibat dalam menjaga jaringan sehat.
COX-2 Selective InhibitorsCOX-2 terlibat dalam jalur peradangan. COX-2 Inhibitor selektif menjadi subset dari NSAID lahir dari penelitian ini.
NSAID tradisional termasuk:
• Ansaid (Flurbiprofen)
• Arthrotec (Diklofenak / Misoprostol)
• Cataflam (Kalium Diklofenak)
• Clinoril (Sulindac)
• Daypro (Oxaprozin)
• Dolobid (Diflunisal)
• Feldene (piroksikam)
• Ibuprofen (Motrin, Advil)
• Indocin (Indometasin)
• Ketoprofen (Orudis)
• Lodine (Etodolac)
COX-2 Inhibitor meliputi:
• Celebrex (celecoxib)
• Vioxx (rofecoxib) (tidak lagi di pasar)
• Bextra (Valdecoxib) (tidak lagi di pasar)

B. Apakah NSAID Digunakan Untuk?
NSAID dapat digunakan untuk beberapa kondisi. Sementara beberapa obat OTC, yang lain hanya dapat diakses dengan resep. Biasanya, NSAIDs digunakan untuk mengobati gejala dan kondisi sebagai berikut:
• Nyeri dan ketidaknyamanan - untuk ketegangan otot misalnya / keseleo, sakit kepala , migrain , dan dismenore (nyeri kram saat menstruasi).
• Demam - NSAID efektif untuk mengurangi suhu tubuh.
• Peradangan - NSAID sering digunakan untuk pengobatan peradangan, yang mungkin terjadi pada rheumatoid arthritis .
• Beberapa kondisi lain - kadang-kadang NSAID direkomendasikan untuk pengobatan menorrhagia (periode menstruasi berat).
C. NSAID dapat diambil:
• Oral (melalui mulut) - tersedia dalam tablet, kapsul atau bentuk cair.
• Intravena - melalui suntikan
• Dubur - sebagai supositoria melalui dubur
• Mereka juga tersedia sebagai mata-tetes
• Topikal NSAID juga ada, yang diterapkan secara langsung pada kulit dalam bentuk krim atau gel.
D. Bagaimana cara kerja NSAID?
Awalnya, ilmuwan yang pertama kali dikembangkan NSAID tidak yakin bagaimana mereka bekerja. Namun, penelitian berikutnya telah memberikan komunitas ilmiah yang jauh lebih memahami dari mereka.

Enzim - ini berbasis molekul protein yang baik memicu atau mempercepat reaksi kimia tertentu di dalam tubuh, dan mengkonversi substrat (set tertentu reaktan) menjadi produk tertentu. Sebagai contoh, enzim pencernaan membantu sistem pencernaan putus partikel makanan besar menjadi lebih kecil sehingga tubuh dapat menyerap mereka. Tanpa enzim kehidupan seperti yang kita tahu tidak akan ada.

NSAID mengganggu cyclo-oxyganase (COX), jenis enzim. Berbagai jenis enzim COX ada di berbagai bagian tubuh manusia - mereka mengendalikan produksi prostaglandin, yang memiliki fungsi yang berbeda. COX-1 enzim yang ada di perut dan mengontrol produksi prostaglandin yang melindungi lambung dari asam. COX-2 enzim yang ada di sel darah putih, yang mengendalikan prostaglandin terlibat dalam rasa sakit dan peradangan.

Prostaglandin - ini seperti zat hormon yang berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh, salah satu yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan. NSAID mencegah enzim COX dari melepaskan bahan kimia prostaglandin yang bertanggung jawab untuk peradangan dan nyeri. Namun, prostaglandin memiliki fungsi penting lainnya, seperti melindungi perut dari gangguan pencernaan dan ulkus, sehingga NSAID dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan.

COX-2 inhibitor - ini adalah NSAID yang lebih baru. Sedangkan COX-1 enzim melindungi perut, COX-2 enzim menyebabkan peradangan dan nyeri pada tubuh. Sampai COX-2 inhibitor tiba, NSAID menghambat baik-COX 1 dan COX-2 enzim - sambil membantu dengan rasa sakit dan peradangan; mereka juga akan membuat lambung lebih rentan terhadap kerusakan.

inhibitor spesifik COX-2 - obat NSAID diciptakan yang menghambat enzim COX-2, tapi bukan COX-1 yang tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa sakit dan radang tanpa menyebabkan efek samping untuk perut. Namun, COX-2 inhibitor, sementara tidak merusak perut, lakukan menimbulkan efek samping yang lebih untuk jantung dibandingkan dengan NSAID lama. Jadi spesifik Cox-2 inhibitor OAINS obat yang cocok untuk pasien yang lebih mungkin untuk mengembangkan usus dan / atau masalah perut, tetapi tidak cocok bagi mereka yang masalah sirkulasi atau jantung.
E. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
Beberapa pasien mungkin lebih berisiko terkena efek samping setelah menggunakan NSAID daripada yang lain. Bahkan, ada efek samping yang mungkin terjadi bagi siapa saja yang membawa mereka.

Perut dan usus efek samping (efek samping gastrointestinal) - NSAID dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit maag atau gangguan pencernaan. Kelompok berikut orang mungkin lebih berisiko terkena masalah gastrointestinal saat mengambil NSAID:
• Lansia individu (berusia di atas 65 tahun)
• Perokok berat
• Pasien yang mengkonsumsi obat lain pada saat yang sama
• Pasien yang memiliki sejarah masalah pencernaan
• Pasien yang mengambil NSAID dalam dosis tinggi
• Pasien yang mengambil NSAID jangka panjang
• Pasien dengan beberapa kondisi lain, seperti hipertensi , penyakit jantung, atau diabetes
Kardiovaskuler dan efek samping ginjal - dalam beberapa kasus, NSAIDs dapat meningkatkan risiko masalah untuk, jantung atau pembuluh darah ginjal. Kelompok berikut orang memiliki risiko yang lebih tinggi dari jenis efek samping saat mengambil NSAID:
• Lansia pasien (berusia di atas 65 tahun)
• Pasien dengan hipertensi ( tekanan darah tinggi )
• Orang dengan hati yang rusak / rusak atau ginjal
• Orang dengan ginjal atau gagal jantung
Kehamilan - wanita yang sedang hamil, dan perencanaan mereka yang hamil harus menghindari NSAID. Ada resiko kesehatan baik bagi sang ibu dan bayi. Selama trimester pertama dan kedua kehamilan, mengambil NSAIDs menimbulkan risiko yang sangat kecil untuk kesehatan bayi, selama trimester ketiga ada risiko bayi dapat mengembangkan hipertensi paru (arteri di paru-paru menjadi menyempit, menyebabkan hipertensi dan beberapa masalah lain) .

Kesuburan - beberapa orang mungkin menemukan lebih sulit untuk hamil ketika mengambil NSAID. Para ahli menyarankan orang tersebut untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit lain, seperti acetimophen (Tylenol, parasetamol) jika mereka mencoba untuk punya bayi.

Melahirkan - seorang ibu yang mengambil NSAID sesaat sebelum melahirkan mungkin menemukan proses persalinan membutuhkan waktu lebih lama.

Menyusui - ibu menyusui harus menghindari NSAID saat menyusui, meskipun resiko anak sangat kecil, kata National Health Service (NHS), Inggris. NHS menambahkan bahwa jika OAINS adalah diresepkan untuk ibu menyusui, biasanya dosis yang sangat rendah.

Asma - ada gejala risiko dapat memburuk jika asma pasien. Disarankan bahwa pasien asma mencoba untuk menghindari mereka. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin resep NSAID untuk pasien asma jika mereka dianggap menguntungkan; dalam kasus seperti itu akan kursus singkat obat.

Pasca-operasi perdarahan - ada risiko perdarahan yang berlebihan setelah operasi atau cedera traumatis jika pasien membutuhkan NSAID.

NSAID jangka panjang - pasien pada terapi NSAID jangka-panjang harus dimonitor dengan hati-hati.

F. Apakah efek samping NSAID yang mungkin?
Sebagian besar pasien mengambil NSAID dan tidak mengalami efek samping. NSAID sangat efektif untuk berbagai kondisi. Pasien dan profesional perawatan kesehatan harus tidak lupa, bagaimanapun, bahwa obat yang paling membawa risiko beberapa efek samping. Meskipun jarang, NSAID efek samping yang mungkin serius.

Yang paling umum efek samping NSAID termasuk:

Jangka panjang gunakan -
• Dispepsia - juga dikenal sebagai gangguan pencernaan atau sakit perut, sebuah istilah yang menggambarkan rasa tidak nyaman atau sakit di perut bagian atas. Ini bukan suatu penyakit. Dispepsia adalah kumpulan gejala yang sering meliputi kembung, mual dan bersendawa.
• Borok Perut - ini pada akhirnya dapat mengakibatkan komplikasi berikut:
Sebuah lubang di dinding lambung atau usus (perforasi gastrointestinal)

Anemia - ketika jumlah sel darah merah atau hemoglobin konsentrasi rendah seseorang dikatakan mengalami anemia. Hemoglobin adalah suatu protein (metalloprotein) di dalam sel darah merah yang mengandung zat besi dan oksigen transportasi.

Perdarahan gastrointestinal Efek samping yang kurang umum berikut ini juga mungkin, dan cenderung hanya mempengaruhi pasien dengan kondisi jantung yang sudah ada:
• Serangan jantung - jika otot jantung tidak memiliki cukup darah dan akibatnya oksigen mati dan serangan jantung terjadi.
• Gagal jantung - suatu kondisi serius di mana jantung tidak memompa darah ke seluruh tubuh efisien. sisi kiri pasien, samping kanan, atau bahkan kedua sisi tubuh dapat terpengaruh.
• Hipertensi - atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara kronis.
Hati dan ginjal - dalam kasus yang sangat jarang, dan hanya pada pasien dengan kondisi hati atau ginjal yang ada, obat dapat mempengaruhi hati atau ginjal.

Diposting oleh Wahyu Bachtiar Rifai
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum.